Pakaian Tari Sulawesi Tengah Part 2



Hi, Good morning! kali ini Taman Budaya memposting lanjutan dari postingan sebelumnya, yaitu pakaian tari Sulawesi Tengah Part 2. Happy Reading, blogger!
 
4. Tari Jepeng
Tari Jepeng merupakan tari yang bernafaskan islam. Mulanya, tari Jepeng hanya ditarikan oleh kaum pria dewasa secara berpasangan, pada acara pesta perkawinan, khitanan, syukuran dan sebagainya.
Setelah dikreasi kembali, maka tari jepang sdah dapat ditarikan oleh kaum wanita dan pria secara berpasangan.
Pakaian Tari Jepeng
Pakaian tari Jepeng terdiri dari blus lengan panjang (bahasa Kaili: Baju Pasua) berwarna merah jambu. Pada pergelangan tas blus ini, diaplikasi dengan kain warna biru yang bersulamkan benang emas sebagai pengganti gelang tangan. Pakaian tari Jepeng ini dilengkapi dengan pelapis dada berwarna biru, yang dihiasi oleh picing/mote warna kuning.
Pada bagian bawah, memakai celana panjang sebats mata kaki (puruka ndate) berwarna merah jambu. Pada pergelangan kaki celana ini, diaplikasi dengan kain berwarna biru yang dihiasi picing/mote warna kuningbermotifkan taiganja dan benang emas. Rok ini dilengkapi dengan ban pinggang warna hitam bersulamkan benang emas.
Aksesoris:
Anting-anting panjang atau Dali Taroe
Tusuk konde atau Potosu Unte
Gelang atau Ponto


5.Tari Motaro
Tari motaro menggambarkan luapan kegembiraan masyarakat Sulawesi Tengah dalam menyambut para pahlawan dari medan juang, yang membawa kemenangan gemilang.
Pakaian Tari Motaro
Tari Motaro menggunakan pakaian etnis Kulavi, yaitu terdiri dari blus lengan pendek sebatas siku (bahsa Kulavi: Halili) berwarna merah. Pakaian ini diaplikasi dengan peta berwarna warni
Pada bagian bawah pakaian ini menggunakan rok bersusun tiga (bahasa Kulavi: Topi) berwarna merah, yang dihiasi dengan pita warna kuning emas.
Aksesoris
v  Hiasan Kepala atau tali
v  Tusuk konde atau Tohu Bolu
v  Anting-anting atau Dali
v  Kalung Batu atau Enu
v  Gelang Tangan Atau Luba


6.Tari Pepoinaya
Tari Pepoinaya merupakan tari pengucapan syukur atas segala berkah dan karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan ini. Tari ini adalah pengembangan dari upacara adat Wurake kabupaten Poso.
Pakaian Tari Pepoinaya
Tari Pepoinaya menggunakan busana daerah Kecamatan Lore Selatan Kabupaten Poso yang disebut Baju Bada. Pakaian ini Terdiri dari blus lengan pendek sebatas siku (bahasa Bada: Kaeva) berwarna merah muda yang diaplikasi dengan pita warna-warni.
Pada bagian bawah, menggunakan rok bersusun dua (bahasa Bada: Wini) berwarna biru, yang diaplikasi dengan pita warna merah dan merah muda.
Aksesoris
v  Hiasan kepala atau Talibonto
v  Kalung batu atau Avolo
v  Anting-anting Panjang atau Dali
v  Gelang tangan atau Koela


7.Tari Posisani
Posisani berarti perkenalan. Tari ini adalah tari pergaulan yang menggambarkan kegembiraan muda-mudi disaat pesta.
Mereka bergembira bersama sambil menari dan bernyanyi. Para gadis menari dengan memainkan kerincing. Di saat inilah mereka saling berkenalan satu sama lain, yang pada akhirnya mereka menemukan pasangan hidupnya.

Pakaian Tari Posisani
Pakaian Tari Posisani sama dengan pakaian yang digunakan pada tari Jeppeng, yaitu blus lengan panjang (Bahasa Kaili: Baju Pasua) berwarna merah jambu. Pada pergelangan tangan blus ini, diaplikasi dengan kain warna biru yang bersulamkan benang emas sebagai pengganti gelang tangan. Pakaian Tari Posisani ini, menggunakan selempang (Bahasa Kaili: Nosampa) berwarna ungu dan putih yang dihiasi dengan picing/mote warna kuning, bermotifkan taiganja.
Pada bagian bawah, memakai celana panjang sebatas mata kaki (Puruka ndate) berwarna merah jambu. Pada pergelangan kaki celana ini, diaplikasi dengan kain berwarna biru yang dihiasi dengan picing/motewarna kuning bermotifkan taiganja, sebagai pengganti gelang kaki. Selain celana panjang, juga memakai rok warna biru yang dihiasi picing/mote warna kuning bermotifkan taiganja dan benang emas. Rok ini dilengkapi dengan ban pinggang warna hitam, bersulamkan benang emas.
Aksesoris
v  Anting-anting panjang atau Dali Taroe
v  Tusuk Konde atau Potosu Unte
v  Pada hiasan kepala menggunakan mutiara
v  Gelang atau Ponto

0 komentar:

Posting Komentar